Rabu, 18 April 2012

alles berust op geweld


PADA PIHAK MANA KALIAN BERDIRI ?
Kata-kata “alles berust op geweld” adalah kalimat yang ditulis Hario Kecik “puluhan tahun yang lalu” dalam buku “puisi” milik gadis mahasiswi fakultas kedokteran –seorang Indo-Minahasa yang bernama Zus Ratulangi- dan artinya “segalanya bertopang atas kekerasan”. Dan itulah intipati politik, yakni kekerasan!
“Geweld” artinya memang “kekerasan”, tetapi jika “geweld...enaar”, maka artinya adalah orang yang sewenang-wenang, alias tiran. Dan dalam arti itulah politik Indonesia harus dimengerti. NKRI berhadapan dengan kekuatan asing yang tak lain adalah berwatak “geweldadig”, yakni kolonialis Belanda dan Inggris yang bukan saja di masa silam menguasai NKRI, tetapi tetap saja sampai hari ini, jika kita mampu dengan jeli mengobservasinya. Dan karena itu, dengan latar belakang “politik” seperti itu lalu aneka macam tokoh dari kalangan tentara (seperti Yani atau Nasution), dari kalangan sipil, antara lain pengusaha Cina sampai dengan para pemikir mengenai ideologi Negara, semua diletakkan sebagai para pemain di pentas “upaya hegemoni kolonial” itu. Dan pertanyaan akhir : pada pihak mana kalian berdiri? Jika kalian pada pihak NKRI, kalian adalah kawan, tetapi jika berdiri pada pihak lain itu maka dengan sendirinya garis batas harus ditarik dengan tegas!

Index Pemikiran 6(IX)



Index Pemikiran Militer 6(VIII)



Index Pemikiran Militer 6(VII)



Index Pemikiran Militer 6(VI)



Index Pemikiran Militer 6(V)


Index Pemikiran Militer 6(IV)


Index Pemikiran Militer 6(III)


Index Pemikiran Militer 6(II)


Index Pemikiran Militer 6 (I)



Daftar Isi Pemikiran Militer 6


Pengantar Buku Pemikiran Militer 6


Selasa, 17 April 2012

Pemikiran Militer 6

 Sebagai informasi tambahan, buku Pemikiran Militer jilid I-IV karya Hario Kecik sudah diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia.